lihat ke atas, lihat ke bawah

Thursday, August 05, 2010

suatu hari orang tua saya pernah berbeda pendapat mengenai melihat ke atas atau ke bawah. wait, jangan mikir yang macem2 dulu soal lihat-melihat ini. ini sebenarnya perbedaan mengenai cara memandang hidup.

ibu saya bilang "kalo hidup tuh liatnya ke bawah, gal."
ayah saya bilang "kalo hidup tuh liatnya ke atas, gal."

saya, jujur saja, menyetujui ke dua perbedaan tersebut. karena hidup ngga mesti melihat melulu ke bawah atau ke atas. semua itu perlu keseimbangan. diantara kedua pendapat tersebut muncullah satu pendapat lagi dari ustadz saya.

ustadz saya bilang "kalo hidup itu lihat lah ke bawah."

dan saya sempat berpikir kalo hidup ngeliatnya ke bawah melulu ya nggak akan maju2 dong kita? jadi saya membuat kesimpulan sendiri dari perbedaan tersebut.

kesimpulan : "kalau ingin bersyukur terhadap hidup kita maka lihatlah ke bawah, dan kalau ingin berusaha dalam hidup maka lihatlah ke atas."

itu kesimpulan saya. memang benar. yang namanya manusia nggak akan pernah merasa bersyukur atas apa yang telah di dapatnya bila ia terus menerus melihat ke atas. manusia kalau selalu melihat ke atas biasanya ia akan merasa tidak puas dengan semua yang dimilikinya. maunya lebih, lebih, dan lebih lagi.

kalau mau bersyukur memang seharusnya melihat ke bawah. lihat orang-orang yang jauh tidak beruntung dari kita. dengan begitu akan timbul rasa syukur dalam diri kita dan kita akan bisa lebih menghargai hidup.

nah bila ingin berusaha maka lihatlah ke atas. contoh dari mereka yang telah sukses bagaimana mereka berusaha hingga sampai ke puncak kesuksesan tersebut. contoh etos kerja mereka. orang-orang yang sudah berada di atas banyak yang memulainya dari bawah. dengan semangat, kerja keras, dan doa mereka bisa mencapai ke atas tersebut. begitu pun dengan kita, saat ingin berusaha maka lihatlah mereka2 yang telah lebih dulu sukses.

dalam kehidupan ada beberapa hal yang tidak dapat manusia pilihkan untuk hidupnya. setiap manusia hanya bisa pasrah dan mensyukuri terhadap beberapa hal ini. kelahiran, kematian, jodoh, dan orang tua adalah beberapa hal yang tidak bisa manusia pilih. setiap manusia tidak bisa memilih kapan dan di mana mereka akan dilahirkan serta dari rahim siapa? begitu pun dengan kematian. we never know when, where, and how we will death. jodoh dan orang tua pun demikian. kita tidak bisa memilih jodoh yang sudah digariskan oleh Allah. dan kita juga tidak bisa memilih siapa orang tua kita. jadi, syukurilah siapa pun orang tua kita, seburuk apa pun mereka, mereka tetap orang tua kita yang di dalam diri mereka ada berkah2 yang Allah tawarkan bila kita berbakti.

seperti dalam lirik lagunya D'Masiv yang berjudul Jangan-Menyerah. btw, saya bukan Masivers tapi lirik lagu ini sangat menyentuh dan saya rasa banyak yang merasa tersentil dengan lagu ini. kita kembali disadarkan untuk mensyukuri segalanya. mensyukuri seburuk apa pun hidup kita, setidak beruntung apapun hidup, sesukses apapun hidup kita, dan seberuntung apapun hidup kita.

jadi, mulai sekarang mari kita lebih menghargai dan mensyukuri setiap detik kehidupan yang telah Allah berikan :)

-best regards-
gals

You Might Also Like

0 comment