Seandainya - Windhy Puspitadewi

Wednesday, September 12, 2012


Judul: Seandainya: Tentang Rasa yang Tak Kunjung Terucap
Penulis: Windhy Puspitadewi
Penerbit: Gagas Media
 Tahun Terbit: 2012
Harga Buku: Rp 33.600,- (bukabuku.com)

setting waktu dimulai pada tahun 2002 di mana Rizki akhirnya diterima di Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah harus menunda sekolahnya selama 2 tahun. pada hari pertama sekolah ia dan 3 orang murid lainnya, Arma, Juno, dan Christine, dikerjai oleh seniornya. sejak saat itu mereka berempat selalu ditempatkan di kelas yang sama.

setting waktu kemudian berubah ke tahun 2004 dimana mereka sudah menjadi murid senior di SMA-nya. berbagai permasalahan kemudian muncul di setting ini. bisa dibilang, ini lah awal mula cerita mereka. Rizki harus menghadapi temannya yang sama-sama berasal dari keluarga tidak mampu, Agus, yang selalu meminjam uang kepadanya. Agus terobsesi hidup mewah karena berteman dengan Randy, anak orang kaya di sekolah mereka. sayangnya, masalah ini berakhir tragis dengan kematian Agus karena bunuh diri. selain masalah Agus, Rizki juga harus menghadapi perasaannya yang mulai tumbuh pada Juno, tapi ia sama sekali tidak mampu mengutarakannya langsung pada gadis tersebut. belum lagi Christine yang tiba-tiba juga mengutarakan perasaannya pada Rizki.

Christine merupakan putri tunggal dari Gubernur Jawa Timur. ia harus selalu mengenakan "topeng" kemana pun ia pergi. ia dituntut untuk memberikan citra keluarga harmonis dihadapan orang-orang demi ayahnya yang seorang gubernur. Christine sebenarnya lelah dengan hal tersebut. ia kemudian merasa sangat tersanjung ketika mendapat surat-surat yang selalu dikirimkan oleh orang dengan inisial D yang belakangan diketahui bernama Daniel. Daniel rupanya hanya memanfaatkan Christine dengan menjadikan gadis itu bahan taruhan. akhirnya pengirim surat dengan inisial D yang sebenarnya mucul dan diketahui adalah Derry, teman sekelasnya. Christine juga pernah mencoba melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menembakkan peluru ke kepalanya, tapi perbuatannya itu berhasil dicegah oleh Rizki, Arma, dan Juno. ketika itulah Christine mengutarakan perasaannya pada Rizki.

Arma dan Juno merupakan kakak adik. Arma adalah kakak Juno. ia bisa sekelas dengan adiknya karena telat satu tahun. hal itu disebabkan karena Arma perna mengalami sakit selama setahun dan mengharuskannya untuk cuti sekolah dulu. cita-cita Arma sejak dulu adalah menjadi dokter karena bagi Juno dokter merupakan pekerjaan yang hebat. demi membahagiakan adiknya lah Arma ingin menjadi dokter padahal ia sendiri sangat membenci profesi itu meskipun kedua orang tua mereka berprofesi sebagai dokter. untuk menjadi dokter, Arma harus bisa mengatasi rasa bencinya yang beralasan dan mengatasi traumanya terhadap darah. selain itu ia juga harus menghadapi perselisihan dengan Juno.

Juno gadis yang periang. ia adalah adik dari Arma. Juno memiliki cita-cita ingin menjadi seorang diplomat tapi kemudian berbelok menjadi seorang psikolog. Juno diam-diam memendam perasaan yang dalam pada Rizki. ia juga tidak mampu mengutarakannya. selain itu Juno juga harus menghadapi permasalahannya dengan Arma yang berasal dari kesalahpahaman.

setelah menghadapi serangkaian masalah dari setting waktu 2004, setting waktu kemudian berubah ke tahun 2010 dimana ini adalah akhir dari novel ini. siapa yang akhirnya Christine pilih? apakah Arma dapat menjadi dokter sesuai dengan cita-citanya? bagaimana dengan keadaan Juno dan Rizki di tahun ini? apakah Juno dan rizki akhirnya bersatu? jawabannya bisa dibaca sendiri di novelnya yaa (:

pertama kali beli novel ini karena tertarik sama kata-kata di sampul belakangnya. menyentuh banget. tapi pas baca, jujur aja saya kecewa dan ngga menemukan korelasi antara kata-kata tersebut dengan ceritanya. mungkin kata-kata tersebut mewakili perasaan Juno dan Rizki, tapi kenapa ceritanya harus punya ending begituu? ini sih yang bikin saya kurang puas, ending cerita dan fokus ceritanya. ending ceritanya agak mengecewakan menurut saya. saya nggak akan ceritakan di sini, silahkan baca sendiri. 

masalah fokus cerita, awalnya saya mulai ngerti nih jadi pemeran utama dari novel ini adalah Juno dan Rizki, tapi makin lama kebelakang pemeran utamanya jadi mereka berempat, Juno, Rizki, Arma, dan Christine. awalnya sih oh, okee, jadi pemerannya empat dengan latar cerita yang berbeda-beda. di sini fokus cerita yang awalnya ke Juno dan Rizki mulai berubah. menurut saya meskipun penulis berusaha ingin menampilkan cerita dari masing-masing tokoh, ia seharusnya tidak kehilangan fokus pada Juno dan Rizki. 

skala 1-5 saya kasih 2,5 (:

buat teman-teman yang mau baca novel ini silahkan yaa, siapa tahu kalian memiliki pendapat dan pemikiran yang berbeda dengan saya. siapa tahu kalian justru malah suka sama novel ini, sama seperti teman saya. dia bilang endingnya bagus, walaupun menurut saya nggak (: kalau saya lebih suka novelnya Windhy yang judulnya Let Go.

happy reading people (:

"jika dilupakan, jika tidak diingat berarti dia tidak pernah ada.." - Juno
"orang-orang yang menyembunyikan perasaan itu pasti punya alasan kenapa dia melakukannya.." - Juno
"karena terkadang ada beberapa hal yang harus dikatakan baru bisa dimengerti.." - Rizki
"kalau kamu punya tekad yang besar maka tekad itu akan mengalahkan ketakutanmu.." - Dokter Reza
"buku apapun akan saya baca karena bagi saya tidak ada buku yang jelek, yang sedikitpun tidak dapat diambil pelajarannya.." - Rizki

best regards
gals

Rainbow and Ocean - Ruth Priscilia Angelina

Wednesday, September 05, 2012


Judul: Rainbow and Ocean
Penulis: Ruth Priscilia Angelina
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp 34.000,- (bukabuku.com)

Clara tidak tahu kalau liburannya ke Swiss bisa sedikit mengubah perasaannya pada Neo, sahabat sekaligus cinta pertamanya. tidak, Clara tidak pernah jadian dengan Neo, tapi Neo adalah orang pertama yang membuat Clara jatuh cinta. ketika liburan di Swiss, Clara berkesempatan berkemah bersama Oom dan Tante-nya dengan menggunakan camper (mobil van yang menyerupai rumah memiliki kasur, dapur, dan kamar mandi). camper mereka bersebelahan dengan camper milik pasangan suami istri asal Korea-Swiss dengan seorang anak laki-laki mereka. Clara merasa ia jatuh hati dengan anak laki-laki tersebut. sayangnya hingga ia kembali ke Indonesia Clara tetap tidak mengetahui nama anak laki-laki itu. Clara hanya bisa menyimpan gelang berwarna pelangi yang niatnya akan diberikan pada laki-laki itu.

tidak ada yang berubah dengan perasaanya pada Neo meskipun kini dihati Clara masuk wajah laki-laki lain. Clara masih mencintai Neo, Clara masih menyayangi Neo, dan Clara masih tetap cemburu setiap kali melihat Neo bersama Janice. perasaannya pada Neo tidak pernah tersampaikan bahkan hingga mereka lulus kuliah dan Clara berhasil mendapatkan beasiswa S2-nya di Korea. Clara pergi tanpa pernah pamit pada Neo. Clara ingin melupakan Neo. bahkan ia meminta sahabatnya, Diana, untuk tidak memberitahukan kepergiannya pada Neo. Clara mengganti nomer hp-nya, menghapus akun twitter dan facebooknya, mengganti emailnya, dan berpesan pada mamanya untuk tidak memberitahu Neo juga. di Korea, Clara benar-benar ingin membuka lembaran baru dirinya tanpa Neo.

Kim Donggun adalah artis multitalenta yang tengah bersinar namanya di industri hiburan Korea saat ini. Clara akhirnya mengetahui bahwa Kim Donggun adalah anak laki-laki yang menjadi tetangga berkemahnya ketika di Swiss beberapa tahun lalu. Clara tidak menyangka kalau Donggun ternyata juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Clara menerima pengakuan Donggun meskipun pemuda tersebut menembaknya tidak dengan cara yang romantis. tapi itulah salah satu sifat Donggun yang Clara suka diantara sifat aneh lainnya yang bisa tiba-tiba berubah dalam sekejap. Clara sudah merasa lebih baik dengan hidupnya saat ini. ia tidak pernah lagi memikirkan Neo.

siapa sangka akhirnya Clara dan Neo dipertemukan kembali di Korea. Clara diminta datang ke lokasi pemotretan Donggun dan menjadi pengganti dari model wanita yang akan berpasangan dengan lelaki itu. Clara terkejut ketika mengetahui bahwa fotografer yang akan memotretnya adalah Neo. 

gimana kelanjutan cerita Clara-Donggun-Neo setelah kedatangan cinta pertama Clara tersebut? silahkan dibaca langsung aja dinovelnya aja yaaa (:

sejujurnya saya beli novelnya karena tergiur dengan resensi novel ini yang pernah dibuat oleh salah satu blog dan karena covernya yang unik. tapi pas baca agak sedikit kecewa sih karena saya ngga dapet logika ceritanya. kadang-kadang saya mesti baca berulang kali untuk bisa ngedapetin feel dari maksud beberapa kalimat. jalan cerita yang cukup cepet dan nggak ada keterangan waktunya bikin saya sedikit bingung dan nebak-nebak sendiri ini part-nya udah berapa bulan/tahun kemudian. so sorry to say this. itu sih kekurangannya yang bikin saya rada kecewa sama isinya.

skala 1-5 saya kasih 2,5 (:

dan buat yang baca blog saya, ngga usah takut beli novel ini karena skala yang saya kasih kecil. karena kan pendapat tiap orang beda-beda jadi siapa tau kalo menurut kalian novel ini bagus. so, happy reading people (:

"but let me love you softly from now on, Neo. let me love you silently.." - Clara

"jadi inilah awal semua penyesalanku. cepat pulang. kamu hanya menyukaiku seorang. jangan jatuh cinta pada orang lain!" - Neo

"bogosipho*, Clara-ssi.." - Kim Donggun

best regards
gals

* I miss you