Sekali Merengkuh dayung, 2 Negara Terlampaui (part 4)

Monday, December 26, 2016

the last part :" so far ini perjalanan tersingkat tapi penuh drama dan ketidakpastian. kalo ditanya mau coba lagi liburan Malaysia-Singapur via darat? MAUUKK!! karena masih banyak tempat yang belum sempat didatangi (syediihh :")

Sabtu, 12 November 2016

okeeiii hari terakhir di Singapura, nih (buat gue, nggak buat Nadia dan Mima). harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. jadiiii kenapa ini hari terakhir buat saya tapi nggak buat Nadia dan Mima. ya itu salah satu drama sebelum keberangkatan :". saya dan Nadia sudah booking tiket dari jauh hari untuk kepulangan tanggal 13 November siang. yaa emang manusia hanya bisa berencana, Allah juga yang menentukan semuanya. ndilalahnya, tanggal 13 itu saya ada tes, yasudah terpaksa ya reschedule kepulangan jadi tanggal 12 malem.

oke! back to da topic! hari terakhir pokoknya ga boleh ada waktu yang terbuang sia-sia. harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. pagi-pagi bangun kesiangan, walhasil solat subuh-nya pas matahari udah terbit. setelah mandi dan solat, sekitar jam 8 kita cuss ke destinasi pertama yaitu Jalan Haji Lane.

Jalan Haji Lane menjadi salah satu tourist attraction di Singapura dan terkenal dengan street art-nya. sebenarnya Haji Lane ini hanya sebuah jalan kecil (gang kalau boleh dibilang) yang penuh dengan kafe-kafe, juga toko-toko yang anak muda banget lah. kalau datang sore atau malam hari mungkin tempat ini akan super ramai, tapi pada saat itu kita datang pagi hari sehingga toko-toko dan kafe di sana masih pada tutup. yaa emang ngga ngejar itu-nya, tapi ngejar foto-foto di street art yang banyak tersebar di tembok-tembok sepanjang Jalan Haji Lane. rutenya itu dari Stasiun Little India langsung aja naik MRT Jalur Hijau dan turun di Stasiun Bugis.


salah satu street art yang terkenal di Haji Lane
street artist
 berhubung dari hotel kita belum sempat sarapan akhirnya memutuskan untuk beli sarapan dulu di satu-satunya toko yang sudah buka di Haji Lane yaitu 7eleven. daaannn drama pun terjadi~ ketika Nadia mau bayar makanannya, dia ngubek-ngubek tasnya dan ngga nemuin dompetnya. mau dicari kayak apa juga ditasnya yang kecil itu ga bakal ketemu secara itu dompet ukurannya lumayan besar. panik dong semua. sempet mikir dicopet tapi ngga mungkin lah ya soalnya setelah diinget-inget itu ngga ada orang yang mepet-mepet doi pas di jalan maupun di MRT. dan dugaan terkuat sih jatoh karena ni anak emang agak ceroboh soal ini. jadi tiap abis beli tiket MRT, nadia tuh ngga pernah langsung ngerapiin uang, dompet dan tasnya dulu sampe bener baru ninggalin ticket machine. hobinya dia itu setelah tiket ditangan langsung pergi dari ticket machine sambil ngerapiin uang, dompet dan tasnya. jadi dia ngerapiinnya tuh sambil jalan gitu.

meskipun napsu makan udah setengah menguap tapi yaa sayang juga udah dibayar makanannya. daripada mubazir mending makan dulu baru kemudian memikirikan solusi soal dompetnya nadia, kan. kalo udah kenyang biasanya otak tuh lebih jalan yaa :p. setelah sarapan kita menyusuri jalan kembali ke Stasiun Bugis tapi sampai di dalam stasiun pun kita ngga menemui keberadaan dompet itu. pun ketika bertanya langsung ke bagian informasi, mereka juga tidak mendapatkan laporan penemuan dompet dan kita malah di arahkan ke bagian informasi lain (tempat di mana kemungkinan dompet tersebut hilang/jatuh). hopeless lah. nadia malah udah meminta saya dan mima untuk melanjutkan perjalanan sementara dia nunggu aja di hotel. lah abdi mana tegak :"

kita pun menelusuri kemungkinan lain. mungkin saja kan dompet tersebut jatuh di Stasiun Little India mengingat waktu di Stasiun Little India, nadia juga sempat mengeluarkan dompet untuk narik uang di atm. setelah meninggalkan nomor yang dapat dihubungi di informasi Stasiun Bugis, kita pun bergegas membeli tiket kembali ke Stasiun Little India. selagi jalan menuju peron menuju Stasiun Little India tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama nadia beberapa kali. setelah berbalik ternyata seorang bapak paruh baya, berwajah India, dengan uban yang banyak menghiasi rambutnya dan tubuh kurus yang memanggil Nadia. beliau kemudian bertanya siapa diantara kami bertiga yang bernama nadia. nadia menjawab kalau dirinya yang bernama nadia. si bapak kemudian menjelaskan apa benar nadia kehilangan dompet sambil menyebutkan ciri-ciri fisik dompet tersebut. nadia mengangguk mengiyakan. si bapak kemudian berkata kalau dompet tersebut ada di kantornya. daaasss nadia jangan ditanya lagi, doi udah berkaca-kaca bahagia gitu. hahaha.

akhirnya kita mengikuti si bapak ke bagian informasi Stasiun Bugis terlebih dahulu untuk minta izin membawa kami ke kantornya. setelah urusan clear di Stasiun Bugis kita mengikuti si bapak ke kantornya di RS Raffles yang jaraknya sangat dekat dengan Exit B Stasiun Bugis. ternyata si bapak ini adalah seorang security di RS Raffles (kami tidak ngeh karena ia memakai pakaian putih hitam, bukan seragam seperti security di Indonesia). ada beberapa orang security di kantor tersebut ketika kami tiba. tapi seingat kami ada 2 orang security lagi yang menghampiri kami dan ikut menjelaskan kejadian penemuan dompet nadia ini.

mereka bilang, mereka didatangi seorang ibu yang mengatakan kalau dia menemukan dompet nadia tersebut di depan Exit B Stasiun Bugis. dan ia membawanya ke pos security terdekat (which is RS Raffles). mereka kemudian menemukan SIM atas nama nadia (KTP Nadia udah hilang sejak di Indonesia, jadi dia cuma punya surat keterangan pengganti KTP sementara). mereka kemudian mendatangi informasi Stasiun Bugis untuk memberitahukan siapa tahu ada penumpang yang kehilangan dompet. dan kebetulan kami pas kembali ke sana.

seorang security kemudian membawa keluar dompet nadia dan memintanya untuk mengecek kembali isinya. dan luar biasanya tidak ada satupun uang atau kartu yang hilang dari dompet tersebut. mereka juga mencatat dengan rinci apa saja yang ada di dalam dompet, bahkan sampai ke bon-bon belanjaan kali yaa saking detailnya. setelah lengkap semua dan tidak ada yang hilang, nadia diminta untuk menandatangani berkas tersebut. ia juga ditanya apa mau menyimpan nomor orang yang menemukan dompetnya atau tidak, just in case wanna say thank you to her. setelah menyimpan nomor orang yang menemukan dompetnya, kita pun melanjutkan perjalanan yang tertunda setelah sebelumnya diceramahi untuk berhati-hati dan tidak teledor lebih dulu oleh para security di RS Raffles.


nadia menandatangani berkas penemuan dompetnya. si bapak paling kanan itu lah yang manggil-manggil doi di Stasiun Bugis

fiuuhhh selesai sudah drama dompet, kita pun kembali ke rencana awal yaitu ke Merlion Park. nggak lengkap yaa kalau ke Singapura tapi ngga berkunjung ke ikon utama negara tersebut. jadi dari Stasiun Bugis kita naik MRT ke Stasiun Raffles Place. ngga lama juga di tempat ini karena hari udah agak siang dan mataharinya mulai panas. jadi begitu dapet beberapa kali foto langsung cuss ke tempat selanjutnya.

in front of Merlion Statue

nyebuurr~

pinginnya sih ke Art Science Museum lalu lanjut ke Garden By The Bay, tapi setelah melihat jam sepertinya tidak memungkinkan bagi saya untuk ngejar ke Art Science Museum lalu ke Garden By The Bay, maka harus ada satu yang dikorbankan. jadilah kita langsung ke Garden By The Bay dan menangguhkan kunjungan (bahasa lo gal :D) ke Art Science Museum. dari Stasiun Bugis naik MRT ke Stasiun Bayfront. menyusuri papan informasi yang mengarah ke Garden By The Bay, tidak sampai 15 menit kita pun tiba di loket masuk Garden By The Bay.

sebenarnya untuk masuk Garden By The Bay tidak perlu membayar tiket. namun ada beberapa yang untuk mengunjunginya kita tetap harus membeli tiket seperti Cloud Forest, Flower Dome, OCBC Skyway, dan Supertree Groove. sebenarnya kalau hanya mau foto-foto di Supertree Groove sih ngga perlu membeli tiket, kecuali kalau mau masuk ke dalamnya dan naik OCBC Skyway.

okaayy jadi kita bertiga beli tiket untuk masuk ke Cloud Forest, Flower Dome, dan naik shuttle ke lokasinya karena jarak dari tempat pembelian tiket ke Cloud Forest dan Flower Dome lumayan jauh. jalan kaki sih enak sambil foto-foto dan lihat-lihat pemandangan kalau ada waktu lebih. sementara saya mengejar waktu agar paling tidak jam 3 sudah kembali ke hotel untuk bergegas pulang, waktu itu.

tempat pertama yang kita masuki adalah Flower Dome. duh ini tempat bikin baper lah tapi sekaligus bikin kangen keluarga. seriusan! yang ada dibenak kita bertiga adalah balik ke tempat ini lagi bareng keluarga masing-masing. tempatnya ramah anak dan manula. asik banget. banyak berbagai macam bunga-bunga dari seluruh dunia. karena November udah bisa dibilang menjelang Christmas jadi temanya yaa tema-tema Christmas dengan bola-bola kaca bersalju, pohon natal, dan lain-lain.

Australian Garden in the Flower Dome

Christmas ambiance everywhere

could you tell me, what kind of flower is this?

and what about these?

the guard cake (?)
 a cute little fairy


setelah dari Flower Dome, tempat berikutnya yang kita masuki adalah Cloud Forest. meskipun terkena sinar matahari dari luar, tetapi karena tempat ini indoor dan ber-AC jadilah tetap dingin di dalamnya. memang maksudnya disetting sesuai dengan hutan hujan tropis khas hutan-hutan Asia. di pintu masuk utama kita akan disambut dengan air terjun buatan yang tingginya mencapai puluhan meter. dan tempat ini mmmm apa ya, romantis (?) :p

Cloud Forest
waterfall
 
feels like entering an other world

exploring the forest

the most enviable moment i ever snap
 
bisa dibilang 2-3 jam menghabiskan waktu di Garden By The Bay agak kurang yaa. apalagi kalau mau mengelilingi keseluruhan tempatnya. seharian mungkin jadi waktu yang pas buat keliling di tempat ini. dan yaa karena saya harus segera kembali ke hotel untuk kemudian pulang ke Jakarta jadi yaaa setelah kurang lebih 2 jam-an di sana kita langsung ke tempat berikutnya yaitu ke Plaza Singapura untuk beli beberapa barang titipan. di sini saya dan Nadia/Mima misah karena mereka berdua udah keliatan lelah jadi daripada ngikutin saya nyari toko yang ngga tau dimananya Plaza Singapura mending mereka duluan aja kembali ke hotel. akhirnya ketemulah tokonya di lantai 4. fyi nama tokonya Miniso, mirip kayak Daisho di Jakarta sih. menjual berbagai macam barang (mulai dari elektronik sampai kosmetik) dengan harga yang lumayan murah. ngga lama di Plaza Singapura langsung balik ke hotel.

beres-beres lalu kemudian cuss berangkat ke bandara. berhubung menurut itung-itungan saya bakal telat kalo naik MRT ke bandara jadi saya memutuskan naik taksi grab (baru tau kalo ternyata aplikasi grab saya langsung berubah mengikuti aplikasi grab singapur begitu di singapur kemarin). lumayan sih kemarin saya naik taksi dari hotel ke bandara itu SGD18. tapi cepet, kurang lebih setengah jam udah sampe di bandara. agak was was sih naik taksi sendirian (di Jakarta aja takut apalagi diluar yaa), tapi yaudah diberani-beraniin aja. aamaann kok tapi, berarti emang gue aja yang parnoan.

okaayyy itu dia perjalanan tersingkat saya. sedikit tips buat yang mau coba nge-trip/backpacking Malaysia-Singapura juga atau sebaliknya:
1. kalau mau pakai jalur darat lebih cepat naik bus dibanding kereta (kurang lebih Malaysia-Singapur 4 jam). ini kita dapet informasi ini selain dari teman yang tinggal Malaysia juga pas lagi nunggu Mima di imigrasi sempat ketemu orang Indonesia yang temennya juga ditahan di imigrasi. akhirnya kita ngobrol-ngobrol gitu dan dia melakukan perjalanan darat dari Malaysia ke Singapur naik bus. dari Kuala Lumpur katanya jam 7 pagi dan jam 11an siang udah sampai di Woodland.
2. kalau mau pakai jalur darat naik kereta lebih baik pesan dari jauh-jauh hari (h-30) biar nggak perlu dapet kereta yang mesti transit-transit. repot soalnya. perjalanannya lebih lama sedikit dari naik bus. kita naik KTMB dari Kuala Lumpur-JB Sentral memakan waktu 5 jam. meskipun dari JB Sentral-Woodland hanya 5 menit tapi jangan lupa hitung waktu yang terbuang untuk menunggu shuttle train ke Woodland-nya.
3. lebih baik mulai perjalanan dari Kuala Lumpur lebih dulu baru ke Singapuran. karena harga tiket kereta dari Kuala Lumpur ke Singapura dan Singapura ke Kuala Lumpur sebenarnya sama cuma beda mata uang aja. nah tapiiii kalau dirupiahin beda jauh. misalnya gini, tiket kereta dari Kuala Lumpur ke Singapura itu harganya RM52, nah dari Singapura ke Kuala Lumpur SGD52. sama-sama 52 tapi beda mata uang. gitu sih.
itu aja sih sedikit saran yang bisa jadi pertimbangan kalian kalau mau melakukan perjalanan darat ke dua negara tersebut.

happy travelling~

gals

You Might Also Like

2 comment