Sekali Merengkuh Dayung, 2 Negara Terlampaui (part 3)

Wednesday, December 07, 2016

spoiler: banyakan cerita dibanding gambar. karena segala drama di Singapur dimulai di part ini :"

Jum'at, 11 November 2016

setelah malam panjang yang dihabiskan di dalam kereta (btw, shuttle train dari Gemas - JB Sentral mirip-mirip kayak kereta ke Jawa kok, ngga sempet foto-foto karena ngantuk berat), kurang lebih pukul stengah 8 kita tiba di JB Sentral. tidak beda jauh dengan suasana di KL Sentral. sepagian ini, suasana stasiun sudah ramai oleh orang-orang yang hendak ke Singapura maupun ke wilayah lain di Malaysia. Nadia antri untuk membeli tiket Shuttle Train ke Woodlands, wilayah Singapura, seharga RM5 per orang. setelah tiket ditangan ternyata kita dapat keberangkatan jam 11 siang. masih cukup lama dari waktu kedatangan. kita menghabiskan waktu dengan mandi (untuk kedua kalinya mandi di toilet umum :") dan mencari sarapan yang susah banget mendapatkannya karena hari masih terlalu pagi dan banyak konter makanan yang masih tutup, kecuali roti-rotian.

jam 10 kita memutuskan untuk menunggu kereta di peronnya. dan di sinilah drama dimulai. emang ya, kalo ngga tau itu jangan malu buat bertanya dengan yang lebih tau atau orang sekitar lah paling ngga. jadi ceritanya, kita mau ke peron kereta yang menuju ke Woodlands. ngeliat orang-orang pada jalan ke stasiun sebelah, kita pun ngikutin mereka aja. ternyata itu adalah gedung imigrasi yang mau keluar Malaysia. setelah cap keluar kita dapatkan, kita berjalan masih mengikuti orang-orang tersebut. tapi tiba-tiba perasaan saya ngga enak gitu. kok kayaknya ini bukan ke arah peron kereta deh. ngeliat papan informasi di sana pun ngga ada tanda-tanda mengarahkan ke peron kereta gitu, adanya mengarahkan ke bus yang menuju Singapura. arrgghh..

ditengah kebingungan kita (maju bingung, mundur udah gabisa lah yaa secara paspor udah dicap keluar dari Malaysia), tiba-tiba seorang bapak menghampiri kami dan bertanya tentang kesulitan kami. kami pun menceritakan kesulitan yang dialami. si bapak ini ngasih tau kalo untuk naik shuttle train kita ngga perlu keluar dari stasiun JB Sentral tadi, kalau tempat kita berdiri sekarang itu terminal JB Sentral. nasi sudah jadi bubur, udah ngga bisa balik lagi, yaudah tinggal buburnya aja dikasih rasa biar ngga anta anta banget. si bapak mengajak kita mengikutinya ke peron bus untuk kemudian naik bus menuju Singapura (bye bye RM5 yang sia-sia :").

ada beberapa jenis bus untuk menuju Singapura. tapi jujur aja saya ngga terlalu merhatiin, terlalu bergantung sama si bapak. akhirnya kita naik bus yang namanya Causeway Link jurusan Kranji (iyaa! percaya gak lo jurusannya Kranji. emang lo pikir Bekasi doang yang punya Kranji? :p), harga perorangnya RM2. daaannn kita dibayarin sama si Bapak (nggak tau namanya jadi manggilnya si bapak - si bapak aja). perjalanan JB Sentral - Woodlands tuh dekeett banget ngga sampe 15 menit kita udah sampe di Woodlands. perjalanannya agak macet gitu karena mobil-mobil, bus, dan kendaraan lainnya harus antri untuk pemeriksaan. untuk penumpang bus harus turun di jalanan untuk kemudian berjalan ke Woodlands Checkpoint.

Woodlands Checkpoint adalah salah satu pintu masuk ke negeri Singa. di dalam Woodlands Checkpoint, giliran orang-orangnya yang harus antri untuk mendapatkan cap masuk Singapura. kita langsung menuju antrian yang agak sedikit jumlah antrinya (sesedikit-sedikitnya antrian tetep aja butuh waktu setengah jam buat dapet cap itu :"). kita diharuskan mengisi form kedatangan yang ada di salah satu sudut imigrasi. lagi-lagi di sini si Bapak yang banyak membantu kita. beliau yang mengarahkan kita untuk mengisi form tersebut dan memberitahukan hal-hal penting yang harus kami lakukan setelah memasuki wilayah Singapura karena si Bapak sepertinya terlihat buru-buru. kami manggut-manggut mendengar penjelasan beliau dan banyak-banyak mengucapkan terima kasih sebelum beliau pergi meninggalkan kami.

setelah si Bapak pergi, petualangan kami pun dimulai. selesai mengisi form kedatangan, kita kembali ke baris antrian. butuh waktu setengah jam lebih untuk saya mendapatkan cap imigrasi sebagai tanda diperbolehkannya memasuki wilayah Singapura. Nadia sudah lebih dulu mendapatkan dan menunggu di teras depan imigrasi. yang kedua keluar adalah saya. sudah menunggu lebih dari setengah jam, Mima tidak kunjung keluar. kami melihat ke dalam melalui pintu keluar (tidak diperbolehkan menunggu di dalam), tidak ada tanda-tanda Mima di baris antrian. Nadia mengenali salah seorang kakek yang mengantri tepat di belakang Mima sudah keluar dari imigrasi. waduh, jangan-jangan Mima ketahan di imigrasi. karena imigrasi Singapura memang terkenal dengan ketatnya. sebelumnya, ada satu orang Malaysia di depan saya yang juga ditahan imigrasi setelah menunggu lama di loket imigrasi.

ada kurang lebih 3 jam, barulah Mima keluar dari imigrasi. dan ternyata benar, Mima ditahan di imigrasi karena ada perbedaan tanggal lahir dengan nomor KTP (di sini gue baru tahu kalo hal ini ternyata punya pengaruh besar). saya pikir nomor KTP itu yaa ngga ada hubungannya dengan tanggal lahir. karena ditahannya Mima di imigrasi bikin semua itinerary hari ini ngga ada yang terlaksana. prioritas utama yaa yang penting Mima cepet keluar dulu sih. setelah Mima keluar kami langsung menuju tempat antri bus untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiun MRT Kranji. oh yaa kalo ketinggalan bus yang sebelumnya kita naiki ngga masalah kok selama kita masih memegang tiket sebelumnya. kita bisa naik bus lain yang satu armada dengan bus sebelumnya. seperti contohnya kami yang harus menunggu Mima selama 3 jam tentu saja ketinggalan bus yang sebelumnya kita naiki, tapi kita masih bisa naik bus Causeway Link lainnya selama masih memegang tiketnya.


ini tiket bus Causeway Link kita, punten udah jelek. punya Nadia soalnya :p

sampai Stasiun MRT Kranji kita segera membeli tiket menuju Stasiun Little India, karena kami menginap di salah satu hotel dekat Stasiun Little India. untuk menuju Stasiun Little India dari Stasiun Kranji kita harus berpindah jalur MRT di Stasiun Dhoby Ghaut terlebih dahulu. btw, waktu di Stasiun Kranji saya berpapasan dengan seorang lelaki paruh baya, a little bit Chinese (jadi saya mikirnya dia orang lokal Singapur), jalan sambil nyanyi lagu Tanah Airku. penting ngga? ngga penting ya? hahaha takjub aja sih saya kenapa ada orang yang tau lagu itu. apalagi saya mikirnya si bapak orang lokal sana kan melihat fisik wajahnya.

turun di Stasiun Little India, ngga tau banget keluar lewat exit mana, yang penting keluar dulu aja dari stasiun. setelah nyebrang jalan, baru ngeliat kalo ada exit yang lebih deket. kita menyusuri jalan menuju hotel yang sudah dibooking via internet sebelumnya. nama hotelnya adalah Hangout Hotel.

Hangout Hotel terletak di Upper Wilkie Road, Singapura. kurang lebih jalan kaki 10 menit dari Stasiun Little India melewati Mount Emily Park. Sebelumnya, kita sudah booking kamar jenis twin room untuk 2 malam karena ketika memesan kamar itu rencananya yang akan pergi hanya saya dan Nadia tanpa Mima. Mima baru join dengan kita beberapa hari menjelang keberangkatan. karena twin room hanya untuk 2 orang jadilah kami meminta additional bed ketika check in. tapi ternyata untuk kamar twin room di Hangout Hotel tidak bisa menambahkan extra bed dan harus upgrade room jadi kena tambahan SGD40 + biaya deposit SGD20.

saya menyesalkan ngga ngambil gambar suasana hotelnya sih yaa karena udah keburu capek dan banyak rencana perjalanan yang gagal. tapi garis besar bisa dilihat diwebsite-nya langsung disini.  kamarnya cukup besar. dan yang paling penting bersih (pake banget), wangi, kamar mandi dalem, ac-nya bisa diatur sendiri. ada ruangan untuk santai juga di lantai 2. overall hotel ini super recommended. cuma 1 kekurangannya, untuk menuju hotel ini kita harus lewat jalanan yang menanjak. dah itu doang! kalo diminta untuk menginap di sini lagi mungkin saya akan mengiyakan kalau waktu stay di Singapur lebih lama dan lebih santai ngga terburu-buru seperti kemarin.


Lobby-nya Hangout Hotel
ini kamar yang kita tempati

suasana hotel yang super nyaman bikin saya males sebenernya untuk menjelajah Singapura, cuma mengingat waktu stay yang singkat jadi mau ngga mau masih capek pun dijabanin aja deh jalan lagi. tujuan pertama adalah Art Science Museum yang terletak di Marina Bay Sands. kalo kata Nadia, kalau mau ke Marina Bay Sands naik MRT turun di Stasiun Marina Bay. dari Stasiun Little India pindah jalur di Stasiun Dhoby Ghaut (setelah dipikir-pikir lebih enak cari penginapan di sekitar stasiun ini deh, lebih strategis kayaknya).sampai di Stasiun Marina Bay, kita mengikuti petunjuk menuju Marina Bay Sands yang ternyata diarahkan untuk pindah jalur lagi untuk turun di Stasiun Bayfront. ternyata memang kalau mau ke dalam Marina Bay Sands-nya lebih baik turun di Stasiun Bayfront karena dia letaknya tepat berada di bawah Marina Bay Sands.

tiba di Marina Bay Sands, kita pun menyusuri mall menuju Art Science Museum. sayangnya begitu sampai di Art Science Museum mereka sudah mau tutup 1 jam lagi dan last admission-nya 10 menit yang lalu. aaahhh sayang sekali. akhirnya kita duduk-duduk di sektiar Marina Bay Sands sambil memikirkan destinasi selanjutnya. Nadia menyarankan untuk ke Orchard Road lalu ke Chinatown untuk beli oleh-oleh. jadilah kita ke Orchard Road sekaligus makan malam untuk kemudian ke Chinatown.

dari Stasiun Bayfront kita naik MRT lagi, pindah jalur di Stasiun Marina Bay untuk selanjutnya ke Stasiun Orchard. begitu sampai di Orchard, woaaa Natal masih lebih dari satu bulan lagi tapi suasana Natal sudah sangat berasa di Orchard. ditandai dengan banyaknya ornamen-ornamen dan lampu-lampu bertemakan Natal tersebar di sepanjang Orchard Road. jalan kaki menyusuri Orchard menuju 313 Somerset untuk makan sushi yang katanya enak banget dan murah (kata Mba Dini) di Singapur. btw namanya Sushi Express. begitu tiba di Sushi Express cuma bisa kaget karena ternyata antriannya luar biasa panjang. sepertinya Sushi Express ini udah sangat viral di Singapur kali yaa sampe segitu ramainya. ada kurang lebih 15 menit kita mengantri untuk menikmati sushi yang enak tersebut. harga perpiringnya itu kurang lebih SGD2 sudah termasuk tax. menurut saya must try-nya adalah sashimi-nya yang seger banget dan cheese cake-nya (kata Mba Dini) sayangnya saya ngga tergoda untuk nyobain cheese cake-nya.
daya tarik Orchard dikala malam. lampuuuww..


pffttt :p
Orchard banget sist
Sushi Express
 
antriannyaaa :"
 
nom nom nom

setelah kenyang makan malam, kita melanjutkan perjalanan ke Chinatown untuk berburu oleh-oleh. beruntung, ketika tiba di sana hari sudah cukup larut dan banyak toko yang juga hampir tutup sehingga toko-toko tersebut banyak yang memberikan diskon ekstra. yeaayy. sekitar pukul 10 kita pun kembali ke hotel karena sudah terlalu malam dan badan juga udah rentek banget.

cerita selanjutnya di part 4 yaa..

gals

You Might Also Like

1 comment

  1. Makan sushi cuma 4 bijiii.. Bukan kenyang lebih tepatnya dikenyang-kenyangiiinn.. 😂😂

    ReplyDelete