Sekali Merengkuh Dayung, 2 Negara Terlampaui (part 2)

Monday, December 05, 2016

okaayyy langsung aja yaa lanjuutt~

Kamis, 10 November 2016

beruntungnya kami, Hotel Mandarin Pacific menyediakan sarapan (yeaayyy hemaatt). jadilah, pagi ini kami keluar kamar agak pagi, pukul 9 dan kemudian bergegas menuju restoran hotel untuk sarapan. variasi menunya cukup banyak. kalau mau makan berat bisa makan semacam mie gitu, entah apa namanya, sementara kalo mau makan yang agak ringan ada roti bakar, omellete, coco crunch, salad, dll. tenang aja makanannya enak-enak kok, dan Insya Allah halal karena ngga disajikan makanan berupa daging-dagingan sih.

tujuan kami hari ini ada beberapa tempat dan pagi ini dimulai dengan jalan kaki menyusuri Petaling Street. Petaling Street ini terkenal juga sebagai salah satu pusat perbelanjaan yang terdiri dari puluhan kios. yang banyak dijual di sini selain souvenir khas Malaysia, juga pakaian, sepatu, tas dengan brand-brand terkenal namun dibandrol dengan harga yang cukup murah. tapi, kalau pagi hari sih jangan harap mereka sudah buka ya. daya tarik Petaling Street dipagi hari menurut saya adalah asik buat foto-foto terutama di gapura yang bertuliskan Petaling Street. kalau malam sih jangan harap bisa foto sign-nya, jalan saja sulit saking ramainya.

Petaling Street, ga beda jauh lah sama Pasar Baru :D

dari Petaling Street kita melanjutkan perjalanan ke Pasar Seni. niatnya tentu saja nyari oleh-oleh karena Pasar Seni merupakan pusat souvenir Malaysia terbesar dan bisa dibilang terlengkap juga di Kuala Lumpur. karena kita tiba di Pasar Seni masih cukup pagi, jadilah masih banyak toko-toko yang tutup. akhirnya saya menyarankan ke Nadia untuk mendatangi Pasar Seni lagi nanti malam sembari menunggu kereta ke Gemas. Nadia setuju dan kita melanjutkan lagi perjalanan ke wilayah Dataran Merdeka.

dari Pasar Seni cukup jalan kaki saja, tidak sampai 10 menit sampailah di Dataran Merdeka. di Dataran Merdeka ada beberapa tourist attraction yang dapat dikunjungi. karena keterbatasan energi (keburu capek jalan kakak), kami hanya sempat mendatangi beberapa tempat. ada museum baru rupanya di dekat Dataran Merdeka, namanya Muzium Muzik Malaysia. disebelahnya ada tempat yang terkenal dengan sign I 💙 KL, Kuala Lumpur City Gallery. lalu ada juga Perpustakaan Umum Kuala Lumpur, Gedung Sultan Abdul Samad, kalau mau agak jalan sedikit kita bisa juga sampai di Masjid Jamek, salah satu masjid terkenal di Kuala Lumpur. btw, sekarang masuk KL City Gallery bayar RM5 yang bisa dijadikan deposit kalau kita mau beli souvenir di sana.

salah satu yang dipamerkan di Muzium Muzik Malaysia

cikgu dan murid-muridnya

Kuala Lumpur Art Gallery
 
future KL

tempat pembuatan 

sayangnya sewaktu kami ke sana, Perpustakaan Umum Kuala Lumpur sedang renovasi. padahal saya cukup menanti-nantikan kesempatan untuk berkunjung ke Perpustakaan ini lagi setelah tiga tahun berlalu. cuaca yang mulai memanas membuat kami kehilangan selera untuk berjalan-jalan disekitar sini. setelah melihat jam pun sudah hampir menunjukkan pukul setengah sebelas. karena jam 12 sudah harus check out, jadilah kami memilih kembali ke hotel untuk packing. pukul 12 kurang sedikit kita pun check out dari Hotel Mandarin Pacific.

Dataran Merdeka
Gedung Sultan Abdul Samad
Royal Selangor Club
 
tujuan kita berikutnya adalah Putrajaya. ini saya sih yang ngebet ke Putrajaya karena 3 tahun lalu ngga kesampean ke tempat ini. dari pusat Kuala Lumpur ada beberapa opsi yang bisa digunakan kalau mau ke Putrajaya. pertama, bisa naik bus langsung dari KL - Putrajaya. kedua, naik taksi. dan ketiga, naik KLIA Transit. kita memilih opsi ketiga untuk ke Putrajaya, yaitu naik KLIA Transit. KLIA Transit sebenarnya adalah layanan kereta dari dan menuju Bandara KLIA. ada 2 jenis KLIA Train sebenarnya, yaitu KLIA Transit dan KLIA Express. KLIA Express itu keretanya dari KL Sentral langsung menuju Bandara KLIA tanpa berhenti-berhenti. sementara KLIA Transit sama-sama memiliki tujuan akhir Bandara KLIA tapi berhenti dibeberapa stasiun seperti Stasiun Bandar Tasik Selatan, Stasiun Putrajaya dan Cyberjaya, Stasiun Salak Tinggi, dan Stasiun KLIA dan KLIA2. 

okaay setelah menitipkan tas di loker yang banyak tersedia di KL Sentral, kita bergegas membeli tiket KLIA Transit menuju Stasiun Putrajaya dan Cyberjaya seharga RM14. oh yaa soal loker ini, kalian bisa menemukannya di KL Sentral, letaknya di belakang tangga yang menuju ke toilet, dekat 7 eleven. ukuran loker juga beragam begitupun dengan harganya mulai dari RM10 - RM20. loker ini bisa disewa seharian sampai pukul 12 malam. waktu itu, kami menyewa loker yang seharga RM20 itu muat 2 koper besar dan 1 tas jinjing besar.

 loker koper di KL Sentral (the pic doesn't belong to me, i take it from internet)

Nadia dan Mima di dalam KLIA Transit. jadi tempat duduk di KLIA Transit itu ada yang hadap-hadapan

kurang lebih 30 menit kita tiba di Stasiun Putrajaya dan Cyberjaya. ternyata, untuk menuju pusat kota Putrajaya tidak cukup hanya dengan jalan kaki saja karena letaknya agak jauh. ada bus Nadi Putra yang bisa kita naiki dan berhenti di beberapa halte bus di sekitar Putrajaya. beruntungnya, kemarin itu Nadia punya teman yang kerja di daerah Cyberjaya. jadi lah Nadia menghubungi temannya ini. kebetulan dia lagi istirahat lunch gitu. berhubung kita juga belum makan siang, jadi kita memutuskan untuk makan siang bareng dan dia ngajakin makan di daerah Cyberjaya. entah apa lah nama resto-nya yang jelas restoran arab gitu. setelah makan siang, karena temennya Nadia (punten lupak namanya :") harus kerja lagi setelah itu, kita pun didrop di Masjid Putra, Putrajaya.

 hujan di Cyberjaya

jadi, Putrajaya dan Cyberjaya ini kotanya deketan gitu. naik mobil juga ga sampe 15 menit. and there's no traffic! kotanya sepi banget. dan menurut temennya Nadia ini juga Putrajaya dan Cyberjaya itu ramainya ya kalau weekdays gitu karena Putrajaya dirancang hanya untuk pusat pemerintahan dan Cyberjaya itu kayak pusat perusahaan teknologi gitu kali yaa. jadi yaa yang banyak itu karyawan-karyawan aja. kalo weekend banyak yang pulang ke rumah masing-masing, apalagi hari libur, katanya sepi banget.

di Masjid Putra kita numpang sholat zuhur dijamak bareng ashar. liat-liat keadaan masjid. trus jalan-jalan di sekitar masjid. bosen karena gitu-gitu aja, kita memutuskan untuk menyudahi perjalanan di Putrajaya dan kembali ke KL karena Nadia pengen ke Beryl's Chocolate Kingdom. karena tadi kita diantar, jadi kurang tahu gimana-gimana-nya naik bus di Putrajaya. sepi banget ngga ada tanda-tanda bakal ada bus umum gitu. rata-rata bus pariwisata. tanya ke bagian informasi, katanya memang ada bus yang lewat ke Stasiun Putrajaya kok. akhirnya kita pun menunggu di tempat yang diberitahukan oleh orang di pusat informasi tadi. lama banget dan saya memilih untuk jalan-jalan ke bagian lain. daripada nunggu diem mending sambil jalan kan. apa gunanya travelling kalo ngga jalan-jalan toh?

ada perpustakaan di Masjid Putra, tapi sayang minim informasi jadi agak males buat masuk.

 tampak depan Masjid Putra

Masjid Putra dari kejauhan

Perdana Putra, Istana Perdana Menteri Malaysia

 Kementerian Kewangan Malaysia

begitu sampai di halte lain kita pun nanya-nanya pekerja setempat dan ditunjukkan kalau bus ke KL ada di seberang jalan (padahal maksudnya bus ke Stasiun Putrajaya). yaudah akhirnya nyebrang dan sempet bingung juga sih harus naik bus nomor berapanya. masih tanya-tanya pekerja di sana dan informasi yang di dapet ga begitu membantu. akhirnya begitu ada bus yang berhenti, Nadia pun bertanya ke si supir apa bus tersebut lewat Stasiun Putrajaya atau ngga. ada satu yang mengatakan, ya. akhirnya kita naik bus itu dengan membayar ongkos sebesar RM0,50 sen. tapi ternyata bus itu ngga lewat Stasiun Putrajaya. Mima yang mengikuti rute bus melalui Google Maps akhirnya memutuskan untuk berhenti di halte yang kurang lebih berjarak 700 meter dari stasiun karena bus tersebut melawan arah dari arah ke Stasiun Putrajaya. dari halte itu jalan kaki lah kita sampai Stasiun Putrajaya.

destinasi selanjutnya adalah kembali ke Central Market/Pasar Seni karena ngga keburu kalau mau ke Beryl's Chocolate Kingdom, pusat penjualan coklat Beryl's. Beryl's Chocolate Kingdom tutup jam 6 sementara menurut perhitungan, kita baru akan sampai KL Sentral itu jam 6. belum lagi mencari-cari rutenya kan. yaudah akhirnya diputuskan untuk mencari coklat Beryl's di Pasar Seni aja. dari Stasiun Putrajaya kembali naik KLIA Transit ke KL Sentral, pindah naik LRT ke Stasiun Pasar Seni. hujan rintik-rintik mengiringi perjalanan kita. sebenernya selama di KL kemarin memang yang ditakutkan adalah hujan sih. karena kan November di KL juga musim penghujan dan begitu kita sampai KLIA pun sepanjang perjalanan KLIA - KL Sentral hujan, di Cyberjaya juga hujan. alhamdullah-nya walaupun hujan tapi ngga terlalu mengganggu.

kita benar-benar menghabiskan waktu di Pasar Seni sampai pukul 9an. karena bingung juga kalo menghabisan waktu di KL Sentral mau ngapain. di Pasar Seni bener-bener sampe hampir toko-toko tutup deh. ditambah lagi hujan deras yang mengguyur Pasar Seni bikin kita harus berteduh juga. setelah hujan agak reda kita kembali ke KL Sentral. makan malam, mandi (iya! mandi di toilet umum, dan ini pengalaman pertama gue!), trus duduk-duduk aja di dekat loker penitipan sampai waktu keberangkatan kereta kita ke Gemas. jadwal kereta ke Gemas itu pukul 1.20 malam. nge-gembel banget lah kita :" *tidur di bandara pernah, tidur di musholla warga pernah, dan ini pertama kalinya juga tidur di stasiun kereta.

ngegembel di KL Sentral nunggu KTM ke Gemas :"
 sekitar pukul 1 kita ke peron keberangkatan. ternyata banyak juga yang tidur-tiduran di stasiun KL Sentral. kereta ke Gemas agak delay berangkatnya. udah takut aja sih bakal ditinggal Shuttle Train Gemas - JB Sentral karena jarak kedatangan KTMB ke Gemas dan keberangkatan Shuttle Train ke JB Sentral tidak terlalu lama. jam 2 akhirnya kereta ke Gemas pun berangkat. yeaayy. awalnya saya kira kereta yang akan membawa kita ke Gemas itu mirip-mirip kayak kereta kalo kita mau ke luar kota di Pulau Jawa gitu loh. ternyata malah lebih mirip kayak apa yaa bus malam gitu sih. haha. dingin, tempat duduk lumayan empuk lah dan senderan-nya itu ngga 90 derajat. haha. yang bikin takjub sih pas ada pemberitahuan kalo di kereta itu ada musholla-nya! iya musholla. maap norak, baru tau soalnya di kereta ada musholla. mungkin di Indonesia ada, tapi saya nya tidak tahu.
 siap berangkat ke Gemas
 
perjalanan KL Sentral - Gemas ditempuh selama kurang lebih 2 jam. tiba di Gemas, Shuttle Train ke JB Sentral ternyata masih berdiri cantik di peron sebelah. setengah teler karena ngantuk, kita pun pindah kereta dan 5 menit kemudian kereta sudah melaju membelah rel menuju JB Sentral. kita bertiga yaa melanjutkan tidur yang tertunda.

okaaayyy lanjutannya di part selanjutnya yaa..

see yaw~

gals

You Might Also Like

0 comment