Sekolah Kehidupan :)

Sunday, June 27, 2010

hmmm postingan ini terinspirasi dari hasil chat saya barusan dengan salah seorang teman. awalnya saya lupa sedang mendiskusikan apa dengan teman tersebut (kalau tidak salah mengenai gerhana bulan kemarin). tetapi kemudian merembet hingga mengenai sekolah kehidupan (saya tau ini ngga nyambung. jadi jangan disambung2in). awalnya memang saya meminta dia untuk melihat status yang saya buat di FB. status tersebut saya sadur dari kata-kata Imam Syafii. berikut isi status saya "Orang yg berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang -Imam Syafii-". teman saya tersebut ternyata pernah mendengar mengenai kata-kata Imam Syafii barusan. kemudian saya pun mengatakan bahwa saya habis menamatkan sebuah novel yg sangat bagus berjudul "Negeri 5 Menara" karangan A. Fuadi. status saya pun terinspirasi setelah menamatkan novel tersebut.

saya katakan kepada teman saya itu bahwa saya jadi mempelajari apa yang tidak didapat di sekolah formal dan itu dipelajari di sekolah kehidupan. dan sepertinya kata-kata sekolah kehidupan itu terdengar asing baginya karena kemudian dia bertanya "maksud sekolah kehidupan di sini itu apa, galuh?". dan saya pun mencoba menerangkan dengan menggunakan bahasa saya sendiri "sekolah kehidupan itu adalah tempat menuntut ilmu diluar dari sekolah formal. pelajaran yg didapet yg jelas bukan lagi pelajaran yg diajarin di sekolah formal. pelajaran yg didapat disekolah kehidupan biasanya tidak pernah disadari, karena sekolah tersebut mengajarkan kita secara alami, tanpa ada aturan2 yg mengikat. guru2 yg mengajarinya pun bisa siapa saja. tanpa disadari orang tua, teman, sahabat, atau orang yg lebih muda bisa menjadi guru kita disini.". itulah yg saya terangkan ke teman saya itu. sempat takut salah sebenernya menjawab pertanyaan ini. tapi dibawah ini saya akan menjabarkan lagi lebih jelas mengenai sekolah kehidupan yg sumbernya diambil dari novel "9 Matahari" karangan Adenita.

yup, pernah denger tentang sekolah kehidupan? sejujurnya saya pun saat mendengar kata-kata ini agak sedikit aneh dan mengernyitkan dahi. apa sih sekolah kehidupan itu? kata-kata asing tapi sepertinya memiliki makna yang hebat. itu sebelum saya membaca sebuah novel yang di dalamnya sempat menjelaskan mengenai sekolah kehidupan. kata baru yg sukses membuat saya menyukai kata-kata tersebut.

"Sekolah kehidupan? Maksudnya?"
"Tar... kalau kamu menghayati makna belajar yang sesungguhnya bahwa sebenarnya setiap hari itu kita belajar, banyak hal yang tidak diajarkan di sekolah formal tapi justru dalam kehidupan nyata. Memangnya di kampus atau sekolah kamu diajarkan bagaimana menghadapi masalah seperti yang kamu hadapi sekarang? Dari mana kamu tahu cara merasakan ikhlas hati, kalau tidak bertemu dengan masalah. Dan tahu pahitnya gagal, kalau tidak mengalami sendiri? Apa diajarkan bagaimana supaya kita jadi orang yang kuat tanpa kita dikasih ujian...? Nggak, Tar! Kalau kamu minta menjadi orang yang sabar, maka tidak serta-merta kamu diberikan orang-orang yang sabar di sekitar kamu. Biasanya malah kamu akan dipertemukan dengan orang-orang yang akan menguji tingkat kesabaran kamu itu. Semuanya itu didapatkan dari sekolah kehidupan ini, Sayang... Sekolah kehidupan memang nggak punya ijazah, ngga punya titel. Tapi, sekolah itu yang akan memberikan label pada kita, seperti apa kita ingin dikenal dalam hidup kita. Matari, seorang pribadi yang kuat, Tari sang penakluk impian, Tari si dermawan, Tari pekerja keras, Tari perempuan tangguh, dan titel-titel hidup lainnya yang nggak bisa kamu dapatkan dari sekolah biasa."

itulah dialog antara Matari dengan Mami dalam buku "9 Matahari" karangan Adenita.

nah sekarang sudah semakin mengerti kan dengan makna dari sekolah kehidupan? intinya memang itu. sekolah kehidupan tidak pernah kita sadari keberadaannya karena ia mengajarkan kita, murid-muridnya, secara natural dan alami tanpa ada kurikulum apa pun. meskipun tanpa kurikulum tetapi ia mampu membuat setiap murid-muridnya belajar sangat banyak. dalam sekolah formal kita diajarkan sesuatu yang ajeg, sesuai dengan kaedahnya. tetapi di sekolah kehidupan kita diajarkan sesuatu yang random, sesuatu yang bebas dan tidak terikat.


oh ya teman saya kemudian bertanya lagi "berarti pengalaman juga bisa jadi guru ya?". dan saya pun menjawab "lo bener kok. pengalaman justru adalah guru yg terbaik. tapi tergantung juga." menurut saya pengalaman adalah acuan terhadap apa yang mungkin hendak kita lakukan saat ini atau di masa depan nanti. teman saya yang lain mengumpamakan hal ini dengan kaca spion. "saat kita berkendara, hanya sesekali saja kita melihat ke arah spion. hal itu dimaksudkan agar kita bisa tau dan dapat mengambil sikap saat hendak berbelok dan sudah sejauh mana kita berjalan. kalau terus-terusan menatap spion tentu saja kita akan nabrak." berbelok disini hanya sebuah kiasan untuk sikap yang akan kita ambil terhadap apapun di masa depan. sebelum mengambil sikap atau keputusan ini memang lebih baik melihat dulu kebelakang, apakah ini sudah benar atau baik atau belum? kalau kita pernah merasakan ditabrak dari belakang misalnya saat hendak berbelok karena tidak melihat spion, selanjutnya kita jadi akan lebih berhati-hati saat hendak berbelok dan akan lebih berhati terhadap sikap dan keputusan kita di masa depan. ini sih hanya sebuah perumpamaan yaa. karena dari sini kita bisa belajar dari pengalaman. jangan terbuai dengan pengalaman atau masa lalu yang indah. misalnya dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan saat dipimpin oleh Ir. Soekarno, namun sekarang kejayaan tersebut makin lama makin meluntur. lalu apa yang terjadi saat ini? kita sebagai rakyat hanya bisa bercerita mengenai masa kejayaan kita dahulu tanpa disertai tindakan untuk meraih kembali kejayaan kita. :)

jujur sejak saya selesai membaca novel 9 Matahari tersebut, saya pun mulai membuka mata lebih lebar dan mendengar lebih tajam mengenai apapun yang berada di sekitar saya. karena dari pengamatan dan pendengaran terhadap sekitar itulah kita bisa meraup banyak ilmu dari sekolah kehidupan tersebut. manfaatkanlah orang-orang disekitar kita untuk bisa memberikan ilmu bagi kita. ilmu dalam sekolah kehidupan bisa datang dari mana pun, siapa pun, dan kapan pun. hanya satu pertanyaannya, apakah kita sadar bahwa barusan kita mendapat ilmu?

untuk itu mulai sekarang bagaimana kalau kita mulai untuk memperhatikan sekitar kita lebih teliti lagi agar kita bisa mendapat ilmu dari sekolah kehidupan ini? :)

uumm sepertinya cukup yah postingan saya kali ini. sudah cukup panjang. hehehe. jujur saja ini seperti bukan saya yang menulis karena biasanya saya tidak menggunakan bahasa yang baku seperti ini. tapi yah itu ngga penting ya, yang penting adalah manfaat yg bisa diambil dari tulisan saya ini. semoga bermanfaat :)

see yaa..

-best regards-
gals

p.s: mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan atau isi atau sebagainya :)

You Might Also Like

0 comment