Ubah -> Berubah -> Perubahan
Thursday, August 25, 2011dalam kamus besar bahasa indonesia berubah/ubah memiliki artian:
ber·u·bah v 1 menjadi lain (berbeda) dr semula: 2 bertukar (beralih, berganti) menjadi sesuatu yg lain: 3 berganti (tt arah)
ketika seseorang masih berada dalam kandungan, mereka telah mengalami proses perubahan. yang tadinya hanya sebuah cairan kemudian mulai berubah dan membentuk sebuah janin sempurna dan kemudian dilahirkan. setelah dilahirkan pun ia tidak akan berhenti berubah. dari yang tadinya hanya seorang bayi kecil yang tidak dapat melakukan apapun kemudian berubah menjadi seorang balita, anak-anak, remaja, hingga kemudian tua. perubahan yang terjadi tersebut hanya perubahan fisik semata, tapi ketika ia berubah dari anak-anak, remaja, hingga tua bukan hanya perubahan fisik yang terjadi tetapi juga perilaku, sifat, dll pun ikut berubah.
hari ini mungkin bisa dibilang sebagai hari yang cukup spesial karena saya dan teman-teman SMA bisa melaksanakan buka puasa bersama, meskipun tidak semua dari kami hadir. satu tahun tidak bertemu dan ketika bertemu memang banyak perubahan yang terjadi hingga saya sendiri tidak sadar kalau saya pun sebenarnya juga berubah. mungkin kita tidak menyadari perubahan yang terjadi di dalam diri kita sendiri, tapi orang lain yang cukup dekat dengan kita akan dengan sangat jelas menyadari perubahan tersebut.
jika seorang teman tidak mengatakan "Galuh sekarang liar yah." mungkin saya tidak akan menyadari kalau saya berubah. cukup kaget juga dengan kata-kata teman saya tersebut. liar? apakah saya berubah sebegitu drastisnya?
saya itu bukan orang yang mudah bergaul dengan orang lain, pun ketika di SMA. saya dulu tidak benar-benar dekat dengan mereka, ada sih beberapa yang dekat, tapi tidak sampai satu kelas. saya hanya tau nama mereka, nomer telepon, dan beberapa informasi umum dari mereka. karena saya merasa saya berada di lingkaran yang berbeda dengan sebagian dari mereka. dan itulah yang saya sesali sekarang.
ketika tadi kita bertemu lagi saya memang ngerasa berbeda dengan keadaan di SMA. saya jadi lebih mudah ngobrol dengan mereka, tidak canggung, dan lebih terbuka. itulah kenapa saya menyesal baru bisa sedekat ini dengan mereka semua ketika sudah lulus. meskipun begitu tetap saja masa SMA itu yang paling dikangenin. kalo ngeliat ada anak SMA pake putih abu-abu malah saya iri pengen kembali ke masa itu lagi dan memperbaiki sikap tertutup saya.
ah iya balik lagi ke soal teman yang mengatakan saya "liar" tadi. ini adalah teman dekat saya dari SMP hingga sekarang, namanya Azizah Amalia, tapi saya biasa manggil dia aJ. saya senang berteman dengan dia karena orangnya yang blak-blak-an dan jujur. dia bisa ngomong tidak suka langsung di depan saya termasuk ketika dia berkata kalau saya "liar". well, pas pulang tadi kita sempet ngobrol2 soal "liar" ini. memang saya duluan sih yg memulai dan bertanya "emang gw berubah ya, J?" dan dia dengan jujur berkata ya. dia bilang saya memang berubah. saya jadi lebih santai, dan terbuka.
yang namanya perubahan itu pasti terjadi dalam diri seseorang sebenarnya. entah itu perubahan ke arah yg baik atau justru sebaliknya. perubahan itu proses, dan saya bersyukur saya sedikit berubah ke arah yang lebih baik. saya mengakuinya kalau saya jadi lebih santai ketika ngobrol2 tadi dengan teman2 SMA saya, sangat berbeda dengan ketika masih di SMA dulu. saya sendiri juga heran kenapa bisa begitu. padahal mereka adalah orang yang sama. buat saya ini adalah sebuah kemajuan.
tapi satu hal yang mengganggu saya adalah saya merasa sangat berbeda ketika bergaul dengan teman2 SMP saya. jujur saja saya merasa sangat canggung ketika bertemu dengan mereka lagi. tidak santai seperti ketika bertemu teman2 SMA. rasanya itu kayak ada sebuah tembok kasat mata yang terbangung di depan kami. mungkin karena pergaulan yang berbeda jadi ketika bertemu kita membutuhkan suatu adaptasi baru. lucu memang, seorang teman yang dulu sangat dekat dengan kita justru sekarang menjadi yang paling canggung.
aJ bilang pertemanan yang terjadi di SMP dengan SMA itu berbeda. SMP itu adalah saat dimana kita belajar bersosialisasi. sosialisasi dengan guru, teman, dll. tapi ketika di SMA, di sanalah kita pada akhirnya bertemu dengan teman yang beneran teman. dan saya juga setuju dengan pendapat aJ kalau masa SMP itu lebih berat daripada masa SMA. kenapa? ketika SMP tanpa disadari terjadi sebuah stereotype yang lebih kuat dibanding SMA. ketika SMP kita main dengan teman2 maka anggapannya adalah kita kenal, tapi kita ga maen bareng. lo maen ama dia, gw maen ama dia. kita boleh sekelas, tapi kita ga maen bareng, kita boleh seangkatan, tapi kita ga maen bareng. anggepannya adalah seperti itu hingga sekarang. sangking kuatnya sebuah stereotype yah, sampe menganggap satu kelas itu ya adanya cuman temen2 dalam lingkaran lo aja.
kalo SMA yang saya rasakan memang ngga begitu. meskipun saya tidak begitu dekat dulu dengan teman-teman saya tapi kita main bareng. kita sekelas, kita main bareng. kita seangkatan, kita main bareng. main bareng itu memang bisa dengan siapa aja, tapi tetap ketika SMA ada orang-orang yang lebih dekat dengan kita dibanding yang lain. sterotype itu meskipun ada tapi tidak sekuat SMP yg bener2 menganggap hanya mereka yg ada, yg lain invicible.
itulah kenapa saya pada akhirnya bisa berubah dengan teman2 SMA saya tapi tidak dengan teman2 SMP saya. contoh paling kecil adalah buka puasa bareng seperti ini. teman2 SMA saya semua diajakin untuk buka puasa, tanpa mengenal batasan. tapi teman2 SMP saya hanya "kubu" tertentu yg mengadakan, dan ketika diajakin untuk "gabung dengan kubu lain" mereka menolak dengan berjuta alasan.
ah, tiba-tiba saya teringat dengan kata-kata yang cukup fenomenal dan banyak dikenal oleh orang banyak, yaitu "menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan". tapi saya mempelajari hal lain dari kata-kata tersebut sehingga saya lebih senang mengatakan "menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu proses". ya, ketika seseorang bertambah tua ia merasa memiliki tanggung jawab untuk berubah dan menjadi pribadi yang sesuai dengan umurnya. itulah kenapa saya mengatakan dewasa adalah sebuah proses.
ini sebenernya udah menggurita kemana tau ceritanya ya. dan inti dari pembicaraan saya dan aJ hari ini adalah:
"Berubahlah bila itu dianggap perlu dan selama masih dalam batasan yang wajar" --aJ
-best regards-
gals
ps: ternyata liar yg dimaksud aJ itu bukan saya yg liar dalam arti jadi binal yah, tapi perubahan yang agak berlebih :p . sayangnya di Indonesia itu kata liar selalu bermakna negatif.
0 comment