i just wanna shared my favorite song today. actually, this is an old song. hahaha saya juga ngga tau kenapa tiba-tiba jadi suka banget sama lagu ini. okey here the song :)
I Remember-Mocca
I remember...The way you glanced at me, yes I remember
I remember...When we caught a shooting star, yes I remember
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
Do you remember..?
When we were dancing in the rain in that december
And I remember..When my father thought you were a burglar
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
I remember.. The way you read your books,
yes I remember
The way you tied your shoes,
yes I remember
The cake you loved the most,
yes I remember
The way you drank you coffee,
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star,
yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me,
yes I remember
hahaha suka banget deh ama lyric-nya. maybe it's because my friends at HPD always repeat one of Mocca's songs, Secret Admirer, and suddenly i remember the other songs especially this song, I Remember :)
-best regards-
gals
as usual, i made the poem and i get inspiration in hwajangsil (kamar mandi). hahaha the most inspirational place for me is my hwajangsil. aduhhh jorok deh ya. but seriously, when i take a bath this evening suddenly pikiran saya melayang ke sono. and here my poem :)
Bulan dan Matahari
Tidak pernah saling bertemu
Tidak dapat bertemu
Tidak dapat bertegur sapa
Seberapa pun inginnya
Seberapa pun rindunya
Tidak bisa saling mengungkapkan
Berbeda dunia
Berbeda keadaan
Bertolak belakang
Seberapapun ingin menyatu
Seberapa keraspun berusaha
Seperti bulan dan matahari yang hanya dapat mengagumi dari jauh
Seperti bulan dan matahari yang hanya dapat berkomunikasi melalui perantara
Seperti bulan dan matahari yang hanya dapat saling menitip pesan
Selamanya, seumur hidupnya, hingga saatnya binasa
--Galuh Ayu Puspita
-best regards-
gals
wow cepat sekali ya waktu berlalu. rasanya baru kemarin ngerayain Lebaran dan sekarang udah mau masuk bulan Ramadhan lagi. udah pada lunas semua kan "utang-utangnya"? oia sebelum memasuki bulan Ramadhan ada baiknya kalau kita saling memaafkan satu sama lain.
harapan saya tahun ini: bisa ikut solat Ied. soalnya tahun kemaren ga kedapetan solat Iednya :(
-best regards-
gals
okay back to the topic. saya ngga nonton fanmeetingnya, bisa aja sih beli tiketnya yg gold, tapiiiii itu sama aja ngorbanin hampir seluruh uang jajan saya selama sebulan (lebih ngga rela lagi). daann ada cara lain yang bikin kita tetep update sama berita2 soal fanmeetingnya Kim Bum. hahha iya bener banget lewat Twitter. untuk fanmeetingnya ini tinggal follow beberapa twitter milik para admin dari fans2nya Kim Bum dan CHAANNN udah bisa update deh. emang sih ngga dapet banget feelnya. tapi mau gimana lagi? huhuhu paling tinggal ber-envy-envy ria di depan laptop :''''''(
btw tiketnya cukup mahal untuk sebagian orang, menurut saya juga sih. untuk VVIP sekitar Rp 1,65jt, yg VIP sekitar Rp 1,25jt, yg platinum sekitar Rp 850rb, yg gold sekitar Rp 550rb, dan yg silver sekitar Rp 350rb. kelebihannya untuk yg VVIP dan VIP bisa ikut games bareng Kim Bum, dapet tanda tangannya, dan foto bareng!! huaaa tambah iri deh saya. hahaha
halah yaudahlah yaaa saya mau mantengin timeline lagi. hahaha and here the poster
he's really cute right? *saya yg tidak terlalu ngefans aja mengakui
suatu hari orang tua saya pernah berbeda pendapat mengenai melihat ke atas atau ke bawah. wait, jangan mikir yang macem2 dulu soal lihat-melihat ini. ini sebenarnya perbedaan mengenai cara memandang hidup.
ibu saya bilang "kalo hidup tuh liatnya ke bawah, gal."
ayah saya bilang "kalo hidup tuh liatnya ke atas, gal."
saya, jujur saja, menyetujui ke dua perbedaan tersebut. karena hidup ngga mesti melihat melulu ke bawah atau ke atas. semua itu perlu keseimbangan. diantara kedua pendapat tersebut muncullah satu pendapat lagi dari ustadz saya.
ustadz saya bilang "kalo hidup itu lihat lah ke bawah."
dan saya sempat berpikir kalo hidup ngeliatnya ke bawah melulu ya nggak akan maju2 dong kita? jadi saya membuat kesimpulan sendiri dari perbedaan tersebut.
kesimpulan : "kalau ingin bersyukur terhadap hidup kita maka lihatlah ke bawah, dan kalau ingin berusaha dalam hidup maka lihatlah ke atas."
itu kesimpulan saya. memang benar. yang namanya manusia nggak akan pernah merasa bersyukur atas apa yang telah di dapatnya bila ia terus menerus melihat ke atas. manusia kalau selalu melihat ke atas biasanya ia akan merasa tidak puas dengan semua yang dimilikinya. maunya lebih, lebih, dan lebih lagi.
kalau mau bersyukur memang seharusnya melihat ke bawah. lihat orang-orang yang jauh tidak beruntung dari kita. dengan begitu akan timbul rasa syukur dalam diri kita dan kita akan bisa lebih menghargai hidup.
nah bila ingin berusaha maka lihatlah ke atas. contoh dari mereka yang telah sukses bagaimana mereka berusaha hingga sampai ke puncak kesuksesan tersebut. contoh etos kerja mereka. orang-orang yang sudah berada di atas banyak yang memulainya dari bawah. dengan semangat, kerja keras, dan doa mereka bisa mencapai ke atas tersebut. begitu pun dengan kita, saat ingin berusaha maka lihatlah mereka2 yang telah lebih dulu sukses.
dalam kehidupan ada beberapa hal yang tidak dapat manusia pilihkan untuk hidupnya. setiap manusia hanya bisa pasrah dan mensyukuri terhadap beberapa hal ini. kelahiran, kematian, jodoh, dan orang tua adalah beberapa hal yang tidak bisa manusia pilih. setiap manusia tidak bisa memilih kapan dan di mana mereka akan dilahirkan serta dari rahim siapa? begitu pun dengan kematian. we never know when, where, and how we will death. jodoh dan orang tua pun demikian. kita tidak bisa memilih jodoh yang sudah digariskan oleh Allah. dan kita juga tidak bisa memilih siapa orang tua kita. jadi, syukurilah siapa pun orang tua kita, seburuk apa pun mereka, mereka tetap orang tua kita yang di dalam diri mereka ada berkah2 yang Allah tawarkan bila kita berbakti.
seperti dalam lirik lagunya D'Masiv yang berjudul Jangan-Menyerah. btw, saya bukan Masivers tapi lirik lagu ini sangat menyentuh dan saya rasa banyak yang merasa tersentil dengan lagu ini. kita kembali disadarkan untuk mensyukuri segalanya. mensyukuri seburuk apa pun hidup kita, setidak beruntung apapun hidup, sesukses apapun hidup kita, dan seberuntung apapun hidup kita.
jadi, mulai sekarang mari kita lebih menghargai dan mensyukuri setiap detik kehidupan yang telah Allah berikan :)
-best regards-
gals